Kamis

Arti kekayaan

Di dunia ini,hampir 100% me impikan dan ada keinginan untuk kaya raya.
Bagi sebagian besar orang ,pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana menjadi lebih kaya?
Hal ini layak untuk dicermati mengingat cukup banyak kisah orang kaya yang kemudian jatuh miskin. Karena itu memaknai kekayaan secara benar dan mengupayakannya menjadi lebih kaya merupakan salah satu inti hakikat kekayaan.
kita ambil contoh Mike Tyson sang mantan juara tinju kelas berat dan Paijo yang hanyalah orang biasa dengan penampilan sederhana. Mike Tyson memiliki kekayaan sebesar $ 400 juta sedangkan Paijo hanya memiliki pekerjaan sebagai karyawan disebuah perusahaan. Tyson membelanjakan uangnya untuk membeli perhiasan mewah, rumah mewah, mobil mewah termasuk limousines, handphone, baju mewah, sepeda motor serta macan siberia dan menyelenggarakan pesta-pesta mewah yang tidak menghasilkan sedangkan Paijo dengan tekun bekerja, menyisihkan penghasilannya setiap bulan dan hasil tabungannya digunakannya untuk membeli sebuah warung sederhana. Waktu berjalan terus dimana Tyson terus tenggelam dengan kehidupan mewahnya dan terus menggunakan kartu kreditnya untuk bersenang-senang sedangkan Paijo terus mengembangkan warungnya dan dari hasil tabungannya ia membeli warung kedua, rumah kos, kios photo copy,dan tetap hidup bersahaja.
Kesimpulanya adalah, besarnya aset yang dimiliki tidak menjamin seseorang akan menjadi lebih kaya jika aset yang dimiliki tidak dalam bentuk aset produktif.
Singkatnya, menjadi lebih kaya sesungguhnya tidak tergantung pada besar aset dan gaji atau pendapatan yang dimiliki saat ini. Menjadi lebih kaya sangat dipengaruhi komposisi aset.
Itu juga merupakan bukti kekayaan bukanlah kondisi yang diperoleh seketika. Kekayaan yang sejati diraih melalui pemupukan aset berdasar perencanaan matang, tindakan yang tidak konsumtif, dan apalagi snobbis, sekedar unjuk gigi agar disebut kaya.

Sumber: JimmyKURNIA Indrajaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar